The Babies

Bayinya kembar.

Jeandra mendengar penjelasan itu dari dokter. Kandungan Anindia menginjak usia 13 minggu dan tim dokter menemukan bahwa rahim Anin tidak hanya menopang satu bayi, tapi dua.

Dua makhluk mungil itu berada di satu plasenta yang sama. Dokter menjelaskan bahwa terjadi Vanishing Twin Syndrome (1) yang menyebabkan salah satu janin tidak berkembang. Vanishing twin syndrome adalah kondisi ketika salah satu janin kembar menghilang dalam kandungan. Jean sepenuhnya diam ketika mendengar penjelasan dokter yang menangani Anin, tapi kepalanya tetap berkali-kali menggumamkan nama Anindia dengan ribut.

Pada kasus Anindia, masalah ini terjadi karena adanya kelainan pada kromosom, yang kemudian menyebabkan salah satu janin kembar tidak berkembang secara sempurna, sehingga janin tersebut gugur atau mati dalam kandungan. Ditambah masalah dan semua tekanan yang harus Anin hadapi, yang Jean tahu kalau semua masalah itu berasal darinya, salah satu janin di perut Anin sama sekali tidak dapat dipertahankan.

Aksa sempat menepuk satu bahunya, mengajaknya ke ujung lorong dan berbicara. “Minggu lalu pas check up terakhir, dokternya bilang kalau kemungkinan memang ada dua janin di sana. Tapi mereka belum bisa kasih jaminan 100% karena memang salah satu janinnya ngga terlalu bisa dilihat dengan jelas,” kata Aksa.

Kalimat itu menjadi sebuah hantaman baginya, mengingatkannya kalau Anin melewati semua prosedur itu sendiri tanpa kehadirannya. Jean sampai harus memukul bagian dada kirinya untuk menghalau rasa sakit yang kembali menyerbu.

“Dia hampir bahayain nyawa sendiri dan nyawa bayinya di hari lo bikin dia dipecat dari rumah sakit,” Aksa menggantung kalimatnya, dia arahkan pandangannya pada presensi Jean yang memukul dada semakin brutal.

She tried to cut herself,” kata Aksa.

I'm sorry that you almost lost your mom that day, gue tau kalau bukan cuma Anin yang hancur hari itu tapi lo juga. But everything has its own consequences, ini harga yang harus lo bayar karena mau mempertahankan satu hal dengan menghancurkan satu hal lain.” Aksa meluruskan pandangan, tubuhnya ia tegapkan kemudian satu tangan ia gunakan untuk menepuk pundak Jean dengan hati-hati.

She lost her baby, Dude. Setelah ini dunia ngga akan sama lagi buat Anin, mau sekeras apapun orang-orang nyoba buat bikin dia lupa soal itu, dunia ngga akan sama lagi buat dia.”

Aksa menghela napas sebelum kembali menyambung kalimatnya, suaranya terdengar tercekat. “Mau sekeras apapun gue nyoba buat bikin dia senyum setelah ini, segalanya ngga akan sama lagi buat Anin. Jadi kalau lo pernah takut gue bakal ambil Anin dan bawa dia pergi, I guess that you don't have to be worry karena bahkan sebelum dia sehancur ini pun, gue ngga bisa.”

Aksa mengakhiri percakapan mereka dengan melangkah pergi. Lelaki yang berusia satu tahun lebih tua dibanding Jean itu pergi ke arah lain dan tidak kembali ke area depan kamar perawatan Anin. Meninggalkan Jean yang berdiri kaku di ujung lorong dengan kedua tangan mengepal erat. Yang tanpa Jean tahu, Aksara kemudian berhenti tepat di belokan yang menghubungkan lantai dua dengan sebuah tangga untuk turun. Lelaki itu menunduk, tangannya bertumpu pada lutut dan bahunya mulai bergetar. Aksa menangis, luruh tanpa sisa. Tangisannya tertahan oleh gigitan keras di bibir namun Aksa tak dapat menyembunyikan getar di kedua bahunya. Satu tangan terangkat, yang kemudian dia jadikan alat untuk menjambaki rambutnya hingga kusut masai.

Jean tidak pernah tahu itu, Jean tidak pernah tahu kalau Aksara sejatuh itu untuk Anin. Jean tidak pernah tahu kalau Aksa seberduka itu untuk Anin. Sebab dirinya tengah sibuk menahan tangis yang ia larang keras untuk keluar. Sebab Jean sendiri masih menyibukkan diri dengan penyesalan. Sebab Jean sendiri masih sibuk merenyam bagian dadanya agar dia dapat berdiri dengan tegap dan mampu menghampiri Anindia di dalam sana.

Sebab Jean sendiri tahu, kalau dirinya memang masih sejatuh itu untuk Anin.

-

(1) Vanishing Twin Syndrome: Komplikasi Kehamilan yang Membuat Janin Kembar Menghilang, Alodok: 2022. Also quoted from Vanishing Twin Syndrome – National Library of Medicine, Zarlakhta Zamani; Utsav Parekh: 2021